Langsung ke konten utama

Postingan

Kebahagiaan Tersirat di Pantai Kesirat

Melakukan agenda perjalanan dengan orang baru memang bukan perkara yang mudah. Terlebih bagiku yang sulit untuk menyesuaikan diri. Perjalananku ke Jogja memang bukan sepenuhnya dengan orang baru, tapi belum pernah ku lakukan sebelumnya. Khawatir? Takut? Tentu saja. Bagaimana jika perjalanan denganku nanti terasa membosankan? karena aku tidak asik. Tetapi kekhawatiran itu mulai pudar, ketika aku bilang ke diri sendiri "Yok, jalan-jalan, ini kesempatan kamu eksplor 'dunia luar'." Perjalanan berjalan lancar, menikmati kota Jogja dengan suasana yang tenang. Bertemu Orang Baru Dalam sebuah perjalanan, kita pasti akan bertemu dengan orang-orang baru yang tidak kita kenal sebelumnya. Entah orang-orang yang kita temui di kereta, bus, hingga jalanan. Bertegur sapa, tanpa tau nama.  gambar: dokumen pribadi Perjalanan ke Pantai Kesirat adalah rekomendasi dari seorang yang mengantarkan liburan menikmati Jogja. Dan benar-benar menakjubkan.  Hadir Disini untuk Menikmati Melihat ham

Langkah Awal untuk Pemula: Buat Blog Yuk, untuk Rumah Karyamu

  Punya tulisan, tapi bingung mau diposting dimana? Gak percaya diri, takut tulisan dibilang lebay. Kalau kamu merasa begitu, kamu gak sendiri. Awal-awal aku mulai menulis dan mempostingnya di media sosial, merasa tidak percaya diri. Apalagi dibaca oleh orang-orang yang ku temui setiap hari. Kadang, mereka membahasnya dan mengkritik atau sekedar memberikan saran. Mendapatkan kritik dan saran, memang tidaklah buruk, justru ini bisa menjadi bahan perbaikan. Tapi, ada beberapa kritik yang kadang membuatku down. Apakah aku menyerah dan tidak menulis lagi? Tentu saja tidak. Semakin lama, aku merasa bahwa menulis adalah salah satu hal yang membuatku merasa hidup lebih bermakna. Ada beberapa teman yang berkomentar bahwa tulisanku menginspirasi mereka, menguatkan mereka, atau mereka merasa sefrekuensi denganku. Hal-hal positif ini yang aku fokuskan, sehingga aku terus menulis sampai saat ini.  Aku harap, kamu yang membaca tulisan ini juga percaya diri untuk menulis dan membagikan karyamu d

Apakah Aku Perlu Keluar dari Zona Nyaman?

Keluarlah dari zona nyaman untuk mencapai kesuksesan Kalimat itu tentu sudah tak asing lagi. Lingkungan kerap menuntut kita untuk melakukan standar mereka, salah satunya membuat kita secara sadar maupun terpaksa untuk keluar dari zona nyaman. Apakah setelah keluar, semuanya akan berjalan dengan baik? Apakah ini sesuai keinginan mereka? Seberapa jauh jaraknya hingga disebut sebagai keluar dari zona nyaman? Merangkum dari beberapa sumber yang aku baca, ada pro dan kontra tentang pernyataan “keluar dari zona nyaman”. Sebelum membaca lebih lanjut, berada di zona manakah kamu saat ini? Apakah masih berada di zona nyaman? Atau telah keluar dari zona nyaman? Dampak Negatif, Jika Tetap Tinggal di Zona Nyaman Mereka yang kontra dengan “tinggal di zona nyaman” dan memilih untuk keluar, memiliki beberapa alasan. 1. Tidak bisa bertumbuh Jika kamu cenderung terlena dalam zona nyaman, kamu tidak akan pernah mencoba pengalaman baru yang memiliki peluang untuk berkembang. Bahkan, kamu bisa keh

Kelilingi Diri dengan Kegembiraan, Ucapkan Terima Kasih Saat Melepaskan

Tyding Up & Spraking Joy Setiap kali melihat atau mendengar dua kata kunci tersebut, selalu teringat dengan Marie Kondo pengagas KonMari Method. Meskipun terlihat sekilas seperti gaya hidup minimalis, tetapi metode KonMari by Marie Kondo bukan sekedar tentang banyak sedikitnya barang di sekitar kita. Tetapi, mendorong seseorang untuk hidup diantara hal-hal yang memicu kegembiraan.  Dalam metodenya, KonMari mengajak kita untuk mulai merapikan hal-hal di sekitar kita yang dapat menimbulkan "kekacauan". Bukan hanya sekedar bebenah atau bersih-bersih semata, tetapi melibatkan perasaan dalam setiap prosesnya.  Seperti yang terlihat dalam serial Netflix "Sparking Joy with Marie Kondo". Bagaimana Marie Kondo memulai menyapa tempat yang akan dibersihkan, mengajukan pertanyaan sederhana pada diri sendiri terkait dengan barang-barang yang akan dirapikan. Apakah ini memicu kegembiraan? Sparking Joy with Marie Kondo on Netflix Netflix menayangkan serial reality Marie Kondo

Memberi Kesempatan untuk Menyerah

Photo by Olga on Pexels "Apakah aku boleh menyerah?" Ada masa-masa sulit, dimana rasanya "menyerah" adalah sebuah cara untuk mengakiri hal berat itu.  Beberapa orang mungkin akan berkata "jangan menyerah, lanjutkan perjuanganmu".  Ini bisa menjadi salah satu kalimat dukungan. Namun, terkadang orang lain tidak melihat dari berbagai sisi tentang apa yang sedang kamu jalani, dan alasan mengapa kamu ingin menyerah.  Gak papa menyerah untuk satu hal, demi hal lain yang layak diperjuangkan.  Tidak benar-benar berhenti berjuang, tapi memilih memperjuangkan hal baru setelah melewati berbagai pertimbangan Photo by Oleg_bf Oleg Borisov on Pexels Ketika orang lain mengatakan "jangan menyerah" kepadaku, aku menyampaikan sebaliknya kepada diriku sendiri "Gak papa menyerah untuk satu hal, demi hal lain yang layak diperjuangkan".  Aku memberikan kesempatan pada diriku untuk menyerah setelah melalui berbagai pertimbangan. Apakah orang lain salah? Tentu

Rekomendasi Drama Korea Mengandung Bawang

  Alur drama menyedihkan terkadang lebih banyak dipilih pecinta drama korea karena kisahnya yang menyentuh bahkan relate dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan ada juga lho yang sengaja memilih genre mellow drama untuk sekaligus meluapkan kesedihannya. Aku adalah salah satu orang yang memilih drama korea dengan cerita menyedihkan untuk meluapkan emosi sedih, seperti menangis. Pernah gak sih kamu merasa sedih, tapi sulit untuk mengeluarkan air mata? Nah, kalau kamu butuh sesuatu yang bisa membuatmu lebih plong menangis, beberapa drama korea mengandung bawang ini bisa kamu tonton. 5 Rekomendasi Drama Korea Mengandung Menyedihkan 1. Mother (2018) Drama ini menceritakan tentang kehidupan anak bernama Hye-Na (diperankan Hoe Yool) yang mengalami kekerasan oleh Ibunya. Mengetahui hal tersebut, guru TK Hye-Na bernama Soo Jin (diperankan oleh Lee Bo Young) merasa tidak terima dan harus menyelamatkan Hye-Na. Photo by Korean Drama Series via Instagram.com/_all_about_kd Meskipun mendapatkan p

Gak Percaya Diri dengan Hasil Tulisanmu? Coba Terapkan 5 Hal Ini!

Bukan hanya penampilan saja yang membuat seseorang tidak percaya diri. Hasil karya seperti tulisan pun kerap membuatnya minder, apalagi jika harus dipublikasikan.  Sebenarnya ini hal yang wajar, apalagi jika baru pertama kali membuat tulisan untuk dipublikasikan, entah di blog pribadi, media sosial, website, atau platform menulis lainnya. Jika kamu salah satu orang yang tidak percaya diri dengan hasil tulisanmu, coba lakukan 5 hal berikut ini! Cari Referensi Bacaan mencari referensi via https://pixabay.com/Kaboompics Kamu bisa mencari referensi bacaan secara online seperti website atau jurnal online, maupun melalui buku. Fokuslah pada bacaan sesuai dengan apa yang ingin kamu tulis. Misalnya, kamu ingin menulis artikel berita, maka situs berita online seperti Kompas.com, Detik.com, Tempo.co, dan portal berita online lainnya lebih cocok dibandingkan membaca buku Novel. Lain halnya jika kamu ingin menulis cerpen, maka referensi yang kamu butuhkan adalah kumpulan cerpen. Saya pernah